meta keyword --->

Friday 30 March 2018

BUKU BROADCAST - SUDAH BISA PRE ORDER BUKU


Buku ini berisi panduan lengkap untuk menjadi  BROADCASTER TELEVISI VOL. 1

Isi buku ini sangat lengkap mulai dari :
TAHAP PRA PRODUKSI [Membuat Desain Produksi Tv News & Sport; Praktik Membuat Naskah Non Drama, News & Sport; Merancang Produksi Program Televisi Format Acara Non Drama (Untuk Dokumenter Dan Feature); Langkah-Langkah Membuat Naskah Program Tv : Non Drama];

TAHAP PRODUKSI [Dasar-Dasar Produksi - Peralatan Produksi Program Tv (Studio Televisi); Dasar-Dasar Produksi : Peralatan Produksi & Tata Kamera; Dasar-Dasar Produksi : Tata Cahaya; Dasar-Dasar Produksi : Tata Artistik; Pengetahun Teknik Dasar Tata Suara]

TAHAP PASCA PRODUKSI - Pengetahuan Teknik Dasar Editing

Spek Buku
Ketebalan : 286 Halaman
Jilid : Soft cover
ISBN : 9786025 192913
Penulis : Anton Mabruri KN
Penerbit : Mind 8 Publishing House
Ukuran Kertas : B5


CONTACT ORDER WA OFFICIAL 0813 1842 4488 / 0821 1445 3956
Cara order.
Ketik : Nama[spasi]Alamat[spasi]Judul buku[spasi] Banyaknya Buku[spasi]Alamat Kirim[spasi]No Kontak Pemesan
Atau kirim E mail ke : mind8prod@gmail.com
*harga belum termasuk ongkir

TENTANG BUKU MANJADI BROADCASTER TV 1


Ini adalah buku seri broadcast yang saya tulis untuk kebutuhan khusus bagi mereka para peminat di bidang pertelevisian, film, dan video. Sebagai upaya memajukan dunia broadcast televisi di Indonesia. Buku ini dengan sengaja penulis peruntukan bagi level pemula dan madya, ialah mereka yang sedang belajar pada jenjang SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan D3. Maka penyajiannya pun penulis ringkas dan langsung kepada inti masalah dengan harapan mereka mudah untuk mengikuti langkah demi langkah dari penjelasan di dalam buku ini.

Dalam Buku ini pun membahas secara umum Seni Audio Visual, utamanya yang berhubungan langsung dengan Film, Video dan Televisi. Buku Menjadi Broadcaster Jilid 1 Televisi Format Acara Non Drama, News & Sprort ini menyajikan pokok bahasan dari pengetahuan dasar istilah broadcasting dan broadcast, apa itu broadcast journilsm dan apa pula yang dimaksud dengan broadcast televisi dan sekilas tentang bahasan tentang broadcast radio. Membahas juga tiga tahapan besar dari sebuah produksi program tv yakni tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi. Secara lengkap dan singkat. Dalam tahap pra produksi praktik membuat naskah untuk program televisi format news hingga menjadi sebuah design produksi yang siap untuk digarap menjadi program atau acara tv. Penulis juga mengajak Anda untuk belajar bagaimana membuat konten (program tv) non drama jenis feature dan magazine, yakni kelanjutan dari pembahasan news (soft news) menjadi feature hingga menjadi magazine. Tahap demi tahap penulisan naskah dengan gamblang dan detil penulis jelaskan (dari membuat ide, sinopsis, naskah syuting, sampai menjadi treatment).

Di tahap produksi penulis jelaskan dasar-dasar produksi mulai dari pengetahun digital video, peralatan pendukung dalam membuat program tv lengkap dengan pembahasan contoh studio televisi dan peralatan di dalamnya. Dilanjutkan pembahasan jenis kamera dan aksesorisnya, lensa, dasar pencahayaan, dan dasar-dasar tata suara.

Di bab pasca produksi penulis bahas tahap-tahapan editing news & sport dan juga tahapan editing untuk dokumenter tv / feature.  Buku ini pula telah dilengkapi dengan terminologi (daftar istilah) dan glosarium untuk memudahkan pembaca dalam memahami istilah-istilah broadcast tv, film dan video.

Tidak hanya teori, buku ini juga menyajikan panduan yang bersifat praktik sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan dengan mudah. Penyajian dalam buku ini, penulis membuatnya lebih ringkas, padat dan efektif dikarenakan menyesuaikan perkembangan industri Film, Video dan Televisi yang berkembang di Indonesia.


Sajian buku ini telah menyesuaikan perkembangan teknologi elektronika komunikasi dan infromasi hari ini dan perubahan industri konten siaran tv hari ini, siap tidak siap pada kenyataannya masih banyak orang belum memahami teknologi HDTV dan perubahannya.

TERMINOLOGI
Buku ini menyajikan banyak pengistilahan Film, Video dan Televisi yang tidak mudah untuk di Indonesia-kan. Karena penulis menyusun semua ini berdasar pada literasi yang hampir semuanya berbahasa asing, yang tentu sudah ada beberapa diserapkan ke dalam Bahasa Indonesia. Dunia Film, Video dan Televisi kita di Indonesia ini juga banyak terminologi yang lahir dari kekhasan yang kita miliki. Dan ini menjadi khasanah kekayaan ilmu pengetahuan yang kita miliki.

KESIMPULAN
Akhirnya memperbaiki Indonesia lewat cerita persoalan kualitas program dan acara televisi kita terletak bukan pada permintaan jam tayang yang tinggi sehingga Eksekutif Produser dan Produser rela mengejar rating program dan acara televisinya. Padahal letak kualitas konten/siaran televisi adalah pada kekuatan sumber daya alat diimbangi kedisplinan dan kreatifitas sumber daya manusianya, baik sebagai penggarap program dan acara tv atau sebagai penikmat acara. Agar menjadi maklum dan menjadi penyadaran bersama, bahwa televisi kita seperti telah manjadi makanan sehari-hari bagi generasi anak-anak kita, sejak saat itu kita harus mulai memilah dan memilih mana konten siaran televisi yang baik dan bermutu bagi kita.


Penulis
Anton Mabruri KN

DAFTAR ISI BUKU








Tuesday 20 March 2018

DASAR-DASAR ARTISTIK TELEVISI

Penata Artistik Televisi adalah bagian dari kru televisi yang tentu berkaitan dengan art televisi (cipta seni televisi), di beberapa stasiun televisi tata artistik masuk ke dalam Departemen Artistik atau Art Departement. Di dalam departemen tersebut terbagi menjadi beberapa unit bagian yakni : Unit Dekorasi (Scenary), Unit Properti (Props), Unit Grafika (Graphic), serta Unit Tata Rias dan Busana (Dress & Makeup). Walaupun di beberapa stasiun tv di Indonesia tidak selamanya seperti urutan tersebut, misalnya unit grafika (grafis) di stasiun televisi justru bertanggung jawab pada post-production manager. Padahal semestinya grafika (unit grafis) bertanggung jawab kepada departemen artistik.

Tanggung jawab penata artistik tentu adalah membuat sebuah layar terlihat seperti sebenarnya, semua benda yang dilihat penonton saat menyaksikan sebuah film atau tayangan sebuah acara televisi. Terdapat sedikit berbeda antara penata artistik televisi dan film. Seorang art director dalam struktur perfilman, bekerja di bawah production designer secara langsung, dan di atas set designer dan berada dalam level yang sama dengan set decorator. Namun di televisi penata artistik menjadi bagian dari departemen tersendiri, yang diantara mereka mempunyai kepala divisi sendiri-sendiri.

Mengulas tata artistik karya audio visual semua berawal dari istilah mis-en-scene, dimana istilah ini sebenarnya hanya terdapat pada produksi film, tetapi dari prinsip dan sistem/cara yang ada hampir sama dengan pembuatan karya audio visual lainnya baik untuk televisi dan video. Mise-en-scene [baca: mis ong sen] adalah segala hal yang terletak di depan kamera yang akan diambil gambarnya dalam sebuah produksi film. Mise-en-scene berasal dari kata Perancis yang memiliki arti “putting in the scene”. Mise-en-scene adalah unsur sinematik yang paling mudah Anda kenali karena hampir seluruh gambar (shot) yang Anda lihat dalam film. Jika Anda ibaratkan layar bioskop adalah sebuah panggung pertunjukan maka semua elemen yang ada di atas panggung tersebut adalah unsur-unsur dari mise-en-scene. Dengan demikian bisa kita katakan bahwa separuh kekuatan sebuah shot terdapat pada aspek mise-en scene.

Dalam sebuah produksi program televisi unsur mise-en-scene identik dengan istilah scenary, props, graphic, dan dress & makeup. Istilah-istilah tersebut tentu tidak berdiri sendiri dan terkait erat dengan unsur sinematik lainnya, seperti videografi, editing, dan suara, begitu juga di dalam film. Jika pada mise-en-scene terdiri dari empat aspek utama, yakni: setting (latar); kostum dan tata rias wajah (makeup); pencahayaan (lighting); dan para pemain dan pergerakannya (acting), maka pada televisi pembagiannya pun menjadi empat bagian unit yakni scenary, props, graphic, dan dress & makeup. Di mana produksi acara televisi tanpa keterlibatan unsur scenary, props, graphic, dan dress & makeup, maka acara televisi tak ubahnya layaknya pertunjukan panggung belaka.

Apakah Anda pernah melihat sebuah program atau acara televisi yang mengambil gambarnya hanya menggunakan satu latar saja, dan hanya menggunakan satu kamera tanpa pergerakan dan perubahan dimensi jarak, serta tanpa interupsi gambar sedikit pun dengan durasi lebih dari satu jam. Jika ada sekali pun, bisa jadi gambar (shot) itu tentu akan sangat membosankan.

Disarikan dari Buku Menjadi Broadcaster Vol. 1
oleh Anton Mabruri KN (Praktisi broadcast, filmmaker, penulis) 

Kamu tertarik dengan dunia BROADCAST TV, FILMMAKING, CONTENT CREATORS, MULTIMEDIA, dari kami?
Klik Subscribe untuk update !