meta keyword --->

Saturday 16 December 2017

CARA MEMBUAT NASKAH (SCRIPT) UNTUK PROGRAM DRAMA TELEVISI

Profesi menjadi seorang scriptwriter (penulis naskah) sesungguhnya hal yang sangat menantang dan menyenangkan. Keahlian tersebut tidak banyak dimiliki oleh orang lain, apalagi dia tidak hobi membaca buku, menonton acara tv dan film serta menulis catatan atau buku. Sudah tahu kan..? bekal menjadi seorang penulis naskah tv itu apa? Pertama adalah suka membaca dan menulis, menonton acara tv & film adalah proses berikutnya setelah akan dan ingin menjadi penulis naskah. Tahapan menulis untuk program tv & film jelas berbeda, di mana letak perbedaannya antara naskah program tv drama, non drama dan berita & olah raga, mari kita simak penjelasan berikut ini.

NASKAH PROGRAM ACARA TV DRAMA
Program acara tv drama adalah program acara televisi berdasarkan proses kreatif imajinatif, baik itu fakta atau pun benar-benar hasil khayalan semata. Tahapan menulis naskah tv program drama adalah sama seperti tahapan kita menulis sebuah skenario film (screenplay), tahapan tersebut antara lain:
  1. Menentukan ide pokok / konsep cerita
  2. Membuat basic story
  3. Membuat sinopsis
  4. Membuat treatment
  5. Skenario / screenplay
Lima tahapan tersebut itu mutlak diperlukan hanya saja dalam beberapa literasi dan konvensi, tahapan membuat basic story itu terkadang ada yang menghilangkan atau tidak menggunakan sama sekali jadi mereka langsung ke tahapan sinopsis dan seterusnya. Apakah itu keliru? Tentu tidak, dalam membuat skenario film bila Anda sudah profesional tahapan-tahapan di atas terkadang tidak diperlukan. Tetapi bila Anda masih belajar dan ingin menguasai runut tahapan tersebut harus diikuti untuk menuju profesional.

1. Menentukan ide pokok
Bobot sebuah ide pokok dan penyajiannya menentukan nilai dari film. lde pokok adalah sebuah jawaban mengenai pertanyaan yang mendasar pada sebuah film, yakni apa yang hendak dibicarakan dalam film tersebut. Ide pokok ini pula yang akan menjadi sebuah premise atau tagline dari sebuah judul film. Oleh karena itu, biasanya ide pokok dituliskan dalam sebuah kalimat pernyataan.

2. Membuat basic Story
Basic story menjadi pangkal dari struktur cerita, dengan kata lain basic story merupkan awal mula sebuah cerita film itu berangkat. Di dalam film biasanya Anda melihat title “base on…” atau “true story…”, tulisan tersebut menandakan film tersebut diambil dari sebuah cerita tertentu. Basic story menjadi kerangka selanjutnya untuk membentuk plot cerita. Meskipun ringkas, Basic story mengandung informasi-informasi mendasar tentang sebuah film.
1. Tempat dan waktu peristiwa.
2. Tokoh utama dan tokoh penting lainnya yang mendukung.
3. Konflik yang menghidupkan suasana.
4. Gambaran ringkas perkembangan alur cerita.
5. Klimaks dan penyelesaian konflik.

3. Membuat Sinopsis
Sinopsis bukan dipahami hanya sebagai ringkasan cerita sebuah film. Sinopsis bukanlah sebuah karya sastra untuk dipamerkan, tetapi yang lebih penting lagi adalah agar penonton memahami secara sekilas bagaimana film tersebut disajikan. Sinopsis berisi ikhtisar film, alur cerita, konflik, maupun tokoh yang penting dan memengaruhi plot, termasuk informasi tempat dan waktu kejadian.

4. Membuat Treatment
Treatment menurut kamus kecil film adalah tahap pertengahan dalam proses pembuatan skenario. Yakni setelah dibuat sinopsis sebelum skenario. Treatment adalah sketsa dari sebuah skenario dan menjadi kerangka ceritanya. Fungsi utama treatment adalah membuat sketsa penataan konstruksi dramatik. Bahasa penuturan treatment berbentuk bahasa filmis, dan mengandung garis besar kejadian dalam film. Jika treatment sudah tepat, maka perlu diperhatikan untuk tidak sekali-kali keluar dari alur treatment tersebut ketika menulisnya menjadi skenario.

5. Skenario / Screenplay
Jika sinopsis adalah penuturan cerita secara literatur, maka skenario adalah penuturan secara filmis (deskriptif ), dengan penataan secara khusus. Skenario adalah draf akhir sebuah jalinan cerita yang siap divisualisasikan menjadi sebuah karya film. Namun, harus diingat bahwa skenario bukanlah sebuah karya sastra, melainkan blue print atau patokan dalam pembuatan film. [Baca: ELEMEN DASAR SKENARIO FILM]

Skenario adalah tahap akhir dalam proses penciptaan cerita sebuah film. Perlu diingat bahwa untuk membuat sebuah film diperlukan skenario yang telah terstruktur ceritanya dengan rapi dari awal hingga akhir cerita.

Sudah cukup jelas bukan? Tulisan selanjutnya akan saya bahas detil satu persatu tahapam tersebut di atas. Stay cool ya… paling tidak bagi kamu yang sudah paham akan lebih menguasai dan yang belum paham sama sekali bisa mulai belajar dari sekarang.

Oleh : Anton Mabruri KN (Praktisi Broadcast tv, Filmmaker, dan Penulis)

Wednesday 13 December 2017

KURSUS KREATIF MIND 8 Course Diskon 30%


DAFTAR KURSUS SEKARANG, DISC. 30%

Adalah program khusus dari Mahapatih Indonesia untuk kamu yang mempunyai minat dan cita-cita di bidang BROADCAST TV, DIGITAL FILMMAKING, MULTIMEDIA, DAN DESIGN GRAFIS. Program ini memberikan beasiswa [biaya potongan] bagi peminat yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

Mempunyai minat tinggi di bidang BROADCAST TV, DIGITAL FILMMAKING, MULTIMEDIA, DAN DESIGN GRAFIS.

Program DISCOUNT AKHIR TAHUN ini memberikan beasiswa [biaya potongan] sebesar 30% (tiga puluh persen) untuk mengikuti KURUSUS di MIND 8 Course kepada mereka yang memenuhi kriteria di atas.

DATANG KE KANTOR KAMI 
Studio Mind 8 Production
Ruko Tran Depok Cyber Village No 26
Jl. Kebon Duren Kalimulya Depok
Jawa Barat
Tel. 021 229 74073
WA 0813 1842 4488

Monday 11 December 2017

Cara Membuat Bahan Ajar Video dengan Gadget

Inilah tips dan trik yang Anda tunggu saat ini. Adalah bagaimana membuat bahan ajar dengan gadget yang kita miliki.

Perkembangan teknologi gadget (gawai) membuat semua seperti nampak lebih mudah, meskipun banyak sisi lain pula yang gaptek (gagap tekonologi) dan gapsep (gagap konsep). Jika kita lihat sudah banyak sekali bertebaran unggahan tutorial dari berbagai macam bidang dan dari berbagai macam cara. Tulisan ini akan mencoba menagajak Anda sekalian menjadi perancang juga sekaligus pembuat video bahan ajar bagi siswa/i, mahasiswa/i kita di lembaga pendidikan. Apalagi guru zaman now dituntut untuk mampu menerapkan sistem teknologi ke dalam kegiatan pembelajaran baik di sekolah atau di kampus.
Bagaimana memulainya?
DARI KONSEP
Berangkat dari konsep. Konsep yang Anda buat harus dipilih terlebih dahulu, bagian konsep mana yang mudah untuk divisualkan.

Triknya: JANGAN MEMAKSAKAN DIRI MEMVISUALKAN YANG ANDA SENDIRI TIDAK MAMPU MEMBUATNYA.

Misalnya Anda ingin membuat video pembelajaran anatomi tubuh manusia, kemampuan untuk membuat bahan ajar tersebut tidak mudah. Karena biasanya menggunakan visual 3D. Perlu dicatat, bahan ajar yang saya maksud di sini adalah masih bersifat sangat sederhana. Yang terpenting Anda tidak kesulitan dan yang lainnya benar-benar mengandalkan gadget harian yang kita miliki. Kita akan mengandalkan 3 unsur utama dalam multimedia antara lain: video, audio dan teks. Tiga unsur tersebut bila digunakan dengan baik akan menjadi bahan ajar yang menarik dan komunikatif. Untuk interaktif abaikan saja dulu, lain waktu kita bahas membuat bahan ajar yang interaktif.

PERALATAN PRODUKSI
Peralatan yang kita gunakan menggunakan smartphone baik IOS atau yang Android. Berikut ini akan saya bahas hal-hal yang diperhatikan pada saat memilih dan menggunakan smartphone.

KAMERA SMARTPHONE/GADGET LAINNYA
Resolusi Camera Video
Pilihlah smartphone yang sudah memiliki kualitas rekam video yang baik, yakni smartphone yang telah memiliki resolusi Full HD (1920 x 1080). Sudah ini tidak ada tawaran, sebab semua smartphone hari ini telah memiliki resolusi video yang bagus.

Camera sudah OIS
IS atau OIS adalah kependekan dari Optical Image Stabilizer, merupakan teknologi yang ditanam pada kamera untuk meminimalis guncangan sehingga lebih lembut gambar yang direkam. Teknologi ini penting, apalagi bila Anda masih pemula banget membuat bahan ajar tersebut.(Baca: Tips & Trik Vloging)

Perlatan Audio
Peralatan audio yang cukup simpel untuk Anda gunakan adalah clip on, sejenis kondeser mic yang dapat terpasang langsung ke objek (orang) yang ingin diambil suaranya. Ada pula yang langsung dengan menggunakan smartphone yang dipegang langsung mengarah ke mikropon smartphone.

Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang tersebut antara lain: tripod, tongsis, camera stablization, dan lensa. Peralatan tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing tergantung dari situasi dan kondisi.
TIPS : Baca artikel nge-vlog yuk.
Lighting/Cahaya
Ada dua jenis cahaya dalam penggarapan yang Andak lakukan yakni available light dan artificial light. Yakni cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya alami biasanya cahaya matahari dan cahaya bulan, sedangkan artificial light adalah cahaya buatan. Anda dapat menggunakan jenis-jenis lampu LED baik yang spot light maupun floolight, tergantung dari kebutuhan yang ingin Anda garap.

Software Editing
Nampaknya jenis software (perangkat lunak) untuk mengedit video sangat banyak pilihannya. Yang terpenting Anda harus tahu terlebih dahulu video bahan ajar yang Anda rancang ini untuk memenuhi standar broadcast televisi atau hanya sekedar memenuhi konten web/blog yang Anda miliki.

Ada dua jalur yang bisa Anda lakukan pada saat mau mengedit A/V (Audio Video) yang Anda buat, melaui smartphone itu sendiri atau melaui PC yang Anda miliki. Saya kira kalau Anda kebutuhannya benar-benar untuk broadcast tv maka Anda bisa gunakan PC untuk mengedit dengan software pilihan antara lain: Final Cut Pro, Adobe Premiere cc, Avid Express, Edius dan lain-lain. Bila hanya untuk memenuhi konten blog/web Anda bisa gunakan smart phone Anda untuk mengedit A/V, dengan software pilihan antara lain: FilmoraGo, VivaVideo, Magisto, dan lain-lain banyak sekali jumlahnya jika di cari di Play Store.

Selamat mencoba.

Anton Mabruri KN - Penulis, Praktisi, Filmmaker, Broadcaster

Kamu tertarik dengan dunia BROADCAST TV, FILMMAKING, CONTENT CREATORS, MULTIMEDIA, dari kami?
Klik Subscribe untuk update !