meta keyword --->

Saturday 12 March 2016

KURSUS VIDEOGRAFI - CAMERA PERSON | VIDEO JOURNALIST


::::: PROGRAM VIDEOGRAFI COURSE

VIDEOGRAFI - BEGINNER CLASS : 4 Juta
2 (Dua) Bulan 10 Jam @2 Jam per sesi*
Kursus VIDEOGRAFI level ini memberikan pemahaman pada VIDEOGRAFI Tingkat Dasar sampai dengan Tingkat Madya. Peserta dilatih tahapan-tahapan produksi acara tv, video shooting, video jurnalism, dan video konten sosial media.
OUTPUT : Keahlian yang akan diperoleh peserta adalah mejadi CAMERA PERSON (kamerawan) untuk televisi, video production, dan video konten digital media.

VIDEOGRAFI - INTERMEDIATE CLASS : 5 Juta
3 (Tiga) Bulan 15 Jam @2 Jam per sesi*
Kursus level ini memberikan pemahaman dari Tingkat Madya sampai dengan Tingkat Mahir. Peserta diajarkan dan dilatih tahapan-tahapan dan jenis-jenis penerapan yang lebih kompleks dalam bidang broadcast tv berupa produksi program televisi dengan menghasilkan karya pilihan peserta kursus seperti feature, dokumenter tv, dan magazine.
OUTPUT : Keahilan yang diperoleh peserta adalah akan menjadi kamerawan handal (profesional).


KURIKULUM VIDEOGRAFI
1.Pengantar Broadcast TV dan Film
2.Pengertian Videografi
3.Departemen Kamera
4.Dasar-Dasar Produksi
5.Aspek-Aspek Videografi
......

MATERI PRAKTIK VIDEOGRAFI
a.Pengenalan Studio Televisi
b.Produksi Program Acara Televisi Format News
c.Produksi Program Acara Televisi Format Drama
d.Produksi Program Acara Televisi Format Nondrama
e.Progrram Acara Televisi Live & Taping

MATERI PILIHAN
Menjadi VJ (Video Journalist)
Menjadi Camera Person

Jadwal
Pilih hari, susuai waktu luangmu



Peserta Kursus
Untuk Kelompok atau Tim [Minimal 4 orang – Maksimal 12 Orang].
Untuk Individu, satu peserta

LEVEL KURSUS
Beginner
Intermedite
Professional

BUKA PENDAFTARAN SETIAP HARI, KELAS MULAI SETIAP HARI

Progaram TV ini salah satu karya peserta kursus di MIND 8 COURSE

AMBIL KURSUS PAKET LEBIH HEMAT

Studio Mind 8 Production
Ruko Tran Depok Cyber Village No 26
Jl. Kebon Duren Kalimulya Depok
Jawa Barat
Tel. 021 229 74073
WA. 0819 0609 2128

KURSUS EDITING VIDEO, TV & FILM


::::: PROGRAM EDITING COURSE
BEGINNER EDITOR CLASS
2 (Dua) Bulan 20 (+5) kali pertemuan
Overview: Program ini memberikan pemahaman pada Editing Dasar s.d Tingkat Madya. Peserta diajarkan tahapan-tahapan editing + praktik.

INTERMEDIATE EDITOR CLASS
3 (Tiga) Bulan 25 (+5) kali pertemuan
Overview: Program ini memberikan pemahaman Editing Dasar s.d. Tingkat Mahir (intermediate). Peserta diajarkan tahapan-tahapan editing videografi / film tahapan-tahapan editing + praktik mixing editing (syncronizing audio video, grafik, dll) dengan full praktik berorientasi tenaga siap berkarya cipta (kerja).

KURIKULUM & MATERI DASAR EDITING
1.Pengantar Broadcast Tv Dan Film
2.Pengantar Editing
3.Departemen Editing
4.Pengetahuan Teknik Dasar Editing
5.Logging
6.Editing Offline
7.Editing Online
........

MATERI PRAKTIK EDITING
a.Pengenalan Studio Editing
b.Produksi dan Pascaproduksi Program Acara Televisi Format News
c.Produksi dan Pascaproduksi Program Acara Televisi Format Drama
d.Produksi dan Pascaproduksi Program Acara Televisi Format Nondrama
e.Melakukan Live Editing dan Postproduction Program Acara Televisi

Jadwal
Hari Rabu dan Sabtu

Kelas terbatas [1 Tim]
Minimal 2 orang - Maksimal 4 peserta

AMBIL KURSUS PAKET LEBIH HEMAT

Software Aplikasi Standar Industri TV & PH
Adobe Premiere
Final Cut Pro [harga berbeda]
Adobe After Effect
Adobe Photoshop
Adobe Illustrator

Studio Mind 8 Production
Ruko Tran Depok Cyber Village No 26
Jl. Kebon Duren Kalimulya Depok
Jawa Barat
Tel. 021 2950 266
WA. 0813 1842 4488

Tuesday 8 March 2016

KURSUS DESIGN GRAFIS


:::::  PROGRAM GRAPHIC DESIGN COURSE

DESIGNER GRAPHIC - BEGINNER CLASS
2 (Dua) Bulan 10 kali pertemuan @2 Jam per sesi
Overview: Program ini memberikan pemahaman pada desain garfis Dasar s.d Keahlian Madya (Beginner). Peserta diajarkan tahapan-tahapan produksi suatu desain grafis + praktik dengan contoh kasus.

DESIGNER GRAPHIC - INTERMEDIATE CLASS
3 (Tiga) Bulan 15 kali pertemuan @2 Jam per sesi
Overview: Program ini memberikan pemahaman pada desain grafis Dasar s.d Tingkat Mahir (Intermediate). Peserta diajarkan tahapan-tahapan dan jenis-jenis [kompleksitas] desain grafis dengan menghasilkan karya mulai dari pembuatan logo, corprate identity, poster, flayer, booklet, banner, majalah dan tabloid. Berorientasi tenaga siap berkarya cipta (kerja).

NOTE : Mulai 1 Agustus 2019 Jumlah jam kursus dan durasi jam pertemuan (Sesi) mengalami perubahan. Perubahannya adalah sebagai berikut :
a. Kelas Beginner privat menjadi 10 jam pertemuan dengan durasi 2 jam per sesi
b. Kelas Intermediate privat menjadi 15 jam pertemuan dengan durasi 2 jam per sesi
c. Untuk kelas X-Tra baik Beginner dan Intermediate tetap menyesuaikan

KURIKULUM DESIGN GRAFIS
1.Memahami Design Grafis
2.Prinsip-Prinsin Design Grafis
3.Typografi Dalam Design
4.Memahami Warna Dalam Design Grafis
5.Design Grafis Dalam Aplikasi

MATERI PRAKTIK DESIGN GRAFIS 
a.Pengenalan Komputer Design (Multimedia)
b.Membuat Logo
c.Membuat Corprate Identity
d.Membuat Poster
e.Membuat Flayer
f.Membuat Booklet
g.Membuat Banner
h.Membuat Majalah atau Tabloid
i.Web Design

Software
Adobe Photoshop
Adobe Illustrator
Adobe Indesign
dan lain-lain

JADWAL KURSUS
Pilih hari, sesuai waktu luangmu
*Berlaku mulai 1 Agustus 2019

PESERTA KURSUS
Untuk Kelompok atau Tim [Minimal 4 orang – Maksimal 12 Orang].
Untuk Individu, satu peserta

JENIS KURSUS
DESIGNER GRAFIS
WEB DESIGN
DIGITAL IMAGING

LEVEL KURSUS
Beginner
Intermedite

BUKA PENDAFTARAN SETIAP HARI, KELAS MULAI SETIAP HARI


AMBIL KURSUS PAKET, LEBIH HEMAT
INFO Lebih Lanjut :
Studio Mind 8 Production
Ruko Tran Depok Cyber Village No 26
Jl. Kebon Duren Kalimulya Depok
Jawa Barat
Tel. 021 229 74073
WA. 0819 0609 2128

Friday 4 March 2016

Cara Menggunakan Microphone Dalam Film, Video, dan TV

Indie filmmakers di MIND 8 Course
“Kadang-kadang kita ini bikin film selalu audionya kacau, suaranya kadang juga kecil... nah kemarin malah audionnya pecah.., itu gimana ya caranya biar bagus, audio yang kita rekam” dalam satu workshop pertanyaan ini pun tidak satu dua kali muncul bahkan berkali-kali. Saya akan memulainya dari yang paling sederhana, esensi video dan film seebenarnya rangakian utuh karya audio dan visual bukan hanya mengandalkan visual saja atau audio saja. Banyak para filmmakers dan videomakers pemula yang gagal dalam proses penggarapan audio, terutama audio untuk dialog.

Apakah mereka tidak paham atau mengerti? Tentu bukan itu pertanyaannya, semua paham. Namun sebagian para filmmakers dan videomakers pemula rata-rata pada saat awal penggarapan mereka lebih menitik fokuskan kepada visual saja, urusan audio agak diabaikan. Nah.. mulai sekarang urusan audio sama-sama diprioritaskan, sama pentingnya dengan visual.

Saya akan memulai pembahasan dari klasifikasi garapan video atau film yang akan kita produksi. Pertama mari kita lihat, klasifikasi dan karakter mikropon yang diperlukan oleh produksi konten video, film maupun televisi.

Mikropon Untuk Drama
Drama televisi berbeda dengan drama radio, karena drama televisi pasti diusahakan mik tidak terlihat oleh kamera. Maka perlu dipasang GUN MIC (berjenis condenser) dengan polar patern super cardioid. Mik digantung dengan ketinggian tertentu pada boom stand diusahakan sudut 30 derajat diarahkan pada si pemain/aktor/aktris.

Profesional filmmakers
Karena biasanya pemain/aktor/aktris tidak statis pada arah dan jarak tertentu maka perlu seseorang yang memegang stik boom+fishpol yaitu seorang boomer untuk menjaga jarak dan arah mik tersebut tetap pada posisi yang baik, sehingga bisa didapatkan hasil yang maksimal kita harapkan.

Merekam di lokasi yang banyak gangguan noise, menurut pengalaman saya sangat sukar mendapatkan balancing (keseimbangan) antara noise dengan sumber suara yang kita kehendaki. Misalkan di bandara, terminal, stasiun, pinggir jalan raya, dekat pabrik, dll, maka kita harus hati-hati jangan sampai noise justru lebih dominan dari pada suara yang kita kehendaki.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat rekaman audio untuk lokasi yang noisenya terlalu dominan adalah :
1. Sumber suara kita dekatkan semaksimal mungkin dengan mik (jangan sampai suara pecah).
2. Lokasi kita isolasi dengan kain (sound blanked)
3. Menggunakan mik khusus super cardioid atau clip on.
4. Memasang wind screen (wind shield) pada mik.

Wind Shield
Perangkat elastis mic boom (bisa bergerak kemana pun)
Teknik Pengoperasian Boom Mic 
Mikropon boom merupakan perangkat mikropon yang memiliki dua komponen utama. Pada bagian pertama mikropon boom merupakan perangkat yang secara elastis dapat bergerak dengan bebas, sedangkan komponen lainnya merupakan preambulator (preamp) yang berfungsi untuk mengoperasikan peralatannya. Pada bagian dari komponen boom inilah sebuah mikropon dipasang, dan dengan bantuan seorang operator boom (boomer), mikropon tersebut dapat dioperasikan dengan mengikuti gerakan-gerakan para pemain. Tuntunan untuk mengoperasikan boom dibutuhkan teknik yang tinggi, karena baik mikropon maupun bayangannya selalu harus diusahakan untuk tidak terlihat atau muncul dalam layar televisi/film (tidak bocor). Kemudian untuk meningkatkan kemampuan seorang operator boom selalu melakukan percobaan-percobaan dan latihan bloking secara terus-menerus termasuk dalam hal melatih kepekaannya, sehingga dapat menghasilkan kualitas suara yang bersifat alami, perspektif dan sempurna. Berikut ini ada beberapa catatan penting dalam pengoperasian boom mic :

Perangkat elastis dapat bergerak bebas dan perangkat preamp mic boom

(1) Pahamilah dengan cermat sudut kamera dan ukuran gambar
Anda harus memahami betul tentang hubungan antara sudut dari mikropon boom dan angle dari kamera. Anda seharusnya menggeser posisi mik dengan tetap mempertahankan besar derajat sudutnya jika Anda ingin mendapatkan hasil suara yang sesuai dengan ukuran gambarnya.

(2) Kesalahan-kesalahan dengan peletakan posisi mikropon yang biasa dilakukan. Kadang-kadang Anda melakukan kesalahan dalam memilih posisi yang terlalu statis untuk mikropon, hal ini disebabkan karena Anda enggan untuk menggeser mikropon yang diarahkan kepada pemain, sehingga Anda lebih memilih mengambil sudut yang terlampau besar. Akibatnya suara yang didapat pun tidak maksimal.

(3) Jarak mikropon dengan sumber suara.
Tetap berusaha mengikuti gerakan-gerakan para pemain, sangatlah penting untuk dapat tetap menjaga jarak dan ketepatan besarnya sudut. Jika besar jarak atau sudut tersebut berubah, maka nada suaranya juga akan berubah, karena dalam hal ini ada hubungannya dengan perbandingan antara suara yang langsung dapat diterima/ditangkap oleh mikropon dengan yang tidak. Anda juga harus dapat menciptakan hasil rekaman dialog yang bagus perspektifnya.

(4) Mengembangkan / menyesuaikan suara dengan take shoot
Take shoot yang terlihat di layar akan selalu berubah sesuai dengan kebutuhan shot list, biasanya gambar yang dihasilkan dari pengambilan gambar disesuaikan dengan type of shot, misalnya: dari Close-Up ke gambar Long Shot. Pada saat seorang boomer harus mampu merekam suara yang sesuai dengan ukuran gambar (type of shot) agar memiliki kepekaan terhadap jaraknya.

Di dalam program acara drama (film), jenis mikropon boom-lah yang paling sering digunakan untuk merekam baik di dalam studio atau di luar studio. Namun demikian, bilamana mikropon-mikropon boom ternyata tidak dapat digunakan karena kondisi dari set studio (dekorasi) atau hal lainnya, maka boom tangan (fishpole) atau mikropon suspensi atau mik yang tersembunyi termasuk mikropon tanpa kabel (wireless mic) adalah sebagai alternatif dapat digunakan dalam perekaman program acara televisi drama.
AYO KURSUS KREATIF  | BROADCAST TV | FILMMAKING | GRAPHIC DESIGN | MULTIMEDIA [belajar broadcast ya disini tempatnya]

Microphone rekomendasi
Indoor Microphones (hyper cardioids and cardioids):
Mid priced: Sennheiser ME64,
High-end: Neumann KM150, DPA 4017B,
Haven’t used but others rave - Schoeps MK41

Outdoor Microphones (Shotguns):
Mid priced: Shure VP89 series, Sennheiser ME series.
Haven’t used but others like - Audio-Technica series, Rode NTG series
High-end: Sennheiser MKH series, Neumann KMR series.
Haven’t used but others rave - Sanken series

Lavaliere Microphones:
High-end: Sanken COS11D, Tram TR50, Countryman B6

Video Camera-mounted Microphones:
Mid priced: Sennheiser ME64, Rode NTG-3, Sennheiser MKE600

DSLR camera-mounted Microphones:
Mid Prices: Rode VideoMic Pro, Shure VP83, Sennheiser MKE400
High-end: Shure VP83F


Oleh : Anton Mabruri – Praktisi Broadcast, Filmmaker, dan Penulis 
Like Me Anton Mabruri KN 
Follow Me Anton Mabruri KN

Thursday 3 March 2016

Cara Membuat Title Yang Sesuai Pada Video

Perhatikan Safe Margin (Batasan letak teks/safe title dan batasan video/safe video)
Satu pertanyaan yang terus menggelitiki di fikiran saya – baik di kelas dan di ruang workshop – adalah “duh... gimana sih bikin title yang bagus?”, “terus apa ada cara khusus untuk membuatnya?” dan itu sudah lama mereka para penggarap video tanyakan kepada saya. Dan saya akan coba memulai untuk mengurainya, baiklah mari kita mulai saja pembahasannya. Bagi para videomaker dan filmmaker membuat title adalah hal yang lazim dan umum biasa dilakukan oleh para editor video dan film. Meskipun teks dalam title bukan subjek pertama yang muncul dalam pikiran Anda setiap kali video dan film disebutkan, namun melakukan kesalahan membuat teks title akan menjadi sesuatu yang paling beresiko dan akan menjadi ganjalan bagi penonton pada saat menyaksikan. 

Teks adalah unsur umum dalam video dan film yang digunakan dengan berbagai macam eksplorasi, tergantung dari konsep matang yang mereka inginkan. Menempatkan teks dalam video atau film adalah menjadi salah satu komposit paling sederhana dalam proses editing video, tetapi perlu diingat juga titel adalah salah satu elemen paling berisiko untuk digunakan, karena dapat langsung mengubah makna dari video, nah lo...! iya mungkin kita berlebihan dalam bereksplorasi. Penggunaan teks jikalau bisa harus bersih pada saat dibaca selintas dan memberikan pesan yang dituju bagi sebagian penonton tertentu. 

Mungkin pengetahuan dasar tentang aturan tipografi akan membantu kita menggunakan teks sebagai elemen desain yang kuat, bahkan menjadi sesuatu yang lebih besar dari sekedar kata-kata. Itu yang paling penting. Yang sering saya lihat pada kesalahan umum yang dilakukan oleh penggarap video adalah mengatur tipografi dan tata letaknya. Yuk.. ah kita kupas langsung, kira-kira bagaimana dan seperti apa sih yang harus kita lakukan?

Aturan Tipografi
Aturan tipografi itu meliputi pemilihan jenis huruf dan ukuran huruf yang kita gunakan. Aturan tipografi menjadi cara terbaik bagi kamu untuk membuat tampilan video yang lebih baik dan menarik. Secara prinsip aturan tipografi dari dunia cetak maupun media digital saat ini memiliki aturan-aturan yang sama, karena tetap acuannya adalah ilmu design dan seni rupa.

Font size 100%

Font size 50%

Aturan pertama dan paling penting adalah penggunaan jenis huruf yang tepat untuk memulai suatu pekerjaan. Jenis huruf yang tepat akan membantu menyampaikan pesan teks, sedangkan jenis huruf yang salah akan mengalihkan perhatian dari pesan yang ingin kita sampaikan. Apalagi jika kita menggunakan huruf dekoratif yang berlebihan pastilah akan mengganggu dari pesan yang ingin kita disampaikan. Jika memungkinkan gunakan huruf yang sama secara konsisten mulai dari tebal dan tipis, uppercase, dan besar kecil huruf dari keseluruhan video yang ada, untuk menghindari kerancuan dan sedikit kekacauan pada video.

Ambil dua contoh yang berbeda untuk meyakinkan penggunaan huruf yang kamu pilih, hal itu untuk menghindari kesalahan fatal. Ukuran dan jenis huruf juga sangat menentukan keindahan dan keselarasan video yang kamu buat. Ukuran huruf juga tidak terlalu besar atau terlalu kecil. 

Font size 60% - perhatikan jenis font

Fonts size 100% - perhatikan jenis font

Ada satu jargon bagi mereka para video maker, ciri-ciri video maker amatir adalah terlihat pada pembuatan titel video yang mereka garap. Biasanya mereka memilih huruf yang sangat besar tidak ideal, cenderung dekoratif juga dengan ukuran huruf lebih dari 100% sehingga pada saat video tersebut ditonton terlihat janggal dan norak. Padahal penggunaan besarnya huruf yang ideal adalah antara 30-60% tergantung dari jenis huruf yang kita gunakan. 



Aturan Tata Rupa  
Dalam penggunaan tata letak tentunya kamu harus banyak belajar ilmu desain grafis, nah.. di dalam ilmu design ada disebut dengan nirmana. Definisi nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra (2D), trimatra (3D) yang  mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tata rupa.

Sebenarnya aturan penggunaan huruf juga sudah masuk dalam bahasan nirmana, namun saya sengaja meletakkannya di awal agar menjadi perhatian khusus bahwa title dalam sebuah video dan film itu penting. Selain nirmana kita juga wajib tahu apa itu prinsip utama komunikasi visual dari sebuah karya audio visual yang kita ciptakan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: 

Ruang Kosong (White Space) 
Ruang kosong dimaksudkan agar video tidak terlalu padat dalam penempat title pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan. Ruang kosong penting dalam tampilan sebuah video karena sering digunakan untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk kejelasan pembacaan dan sekaligus memberikan kesan, seperti kesan profesinal dan sederhana.  

Kejelasan (Clarity)
Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah video. Bagaimana sebuah video tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda.

Kesederhanaan (Simplicity) 
Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan sering juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.

Emphasis (Point of Interest) 
Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistik yang diinginkan.


Prinsip Dasar Seni Rupa
Untuk memperkuat pengetahuan kita dalam membuat title, rasanya wajib bagi kamu mempelajari prinsip dasar seni rupa yang meliputi antara lain : 

Kesatuan (Unity) 
Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan.

Keseimbangan (Balance)
Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita merasa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani. 

Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan-perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. 

Irama (Rhythm) 
Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk-bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk-bentuk unsur rupa.

Dominasi (Domination)
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata dominance yang berarti keunggulan . Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsur sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan. Biasanya ditengarahi dengan emphasis.


Wednesday 2 March 2016

BAGAIMANA MENCIPTAKAN GAMBAR SINEMATIK


Beberapa tahun yang lalu ketika saya belajar membuat film dengan kamera video seadanya kemudian saya tunjukkan ke beberapa teman yang awam tidak tahu teknik membuat karya film. “Wah film kamu bagus... keren... cuma sayang audionya ko berantakan ya..?” begitu kata teman yang saat itu saya tunjukan film yang saya buat. Berbeda dengan pendapat teman satu guru satu ilmu yang saat itu masih sama-sama belajar, “filmnya sih keren.. bagus... tapi audionya berantakan, komposisi shot/gambar dan warna kurang ok, editingnya lumayan lah.. secara umum belum sinematik”

Nah... apa sih sinematik? Banyak orang yang bicara sinematik tapi mungkin banyak juga yang belum tahu apa itu sinematik. Yang pasti, yuk... kita urai dahulu makna sinematik secara kamus. sinematik/si·ne·ma·tik/ /sinématik/ berkenaan atau berhubungan dengan film (bioskop, gambar hidup) itu menurut KBBI. Sedangkan menurut kaidah sineas (sebutan bagi mereka penggarap film) sinematik adalah unsur pembangun sebuah film yang bersifat teknik, unsur sinematik sendiri terdiri dari beberapa aspek :
Mise en scene
– Sinematografi
– Editing
– Suara

Pengertian secara sederhana sinematik adalah mengambil gambar sesuai dengan kaidah film untuk bioskop. Coba perhatikan bila kita menyaksikan film yang diputar di bioskop nyaris tidak ada gambar (shot) yang kurang bagus, semua indah enak dilihat. Sedangkan di dalam mise en scene ada 4 elemen penting antara lain :
– Setting
– Tata Cahaya
– Kostum dan make up
– Akting dan pergerakan pemain

Lalu bagaimana menciptakan gambar yang sinematik? 

Yuk kita mulai dari Mise en scene 

Setting dan Komposisi
Yang pertama kita perhatikan adalah komposisi sebuah shot (gambar/visual) yang kita ciptakan sebelum kita membahas teknik yang lain. Ada perbedaan yang menonjol bahwa ketika kamu mengambil gambar dengan komposisi yang tepat maka akan muncul beberapa elemen namun yang paling penting adalah depth of field (kedalaman gambar). Bagaimana itu bisa tercipta? Nah berikut unsur-unsur yang ada dalam kedalaman gambar : fourground, background, middle ground, leding lines, natural framing, dan balance. Unsur tersebutlah yang menciptakan kedalaman gambar. Unsur-unsur tersebut erat kaitannya dengan setting sebuah lokasi. Sadarkan..? pada saat kita mengambil gambar asal ambil yang muncul adalah kejanggalan bahkan gambar yang kita ambil cenderung flat.


Tata Cahaya
Dalam teori dasar pencahahaan kamu harus tahu istilah three point lighting yang terdiri dari key light, fill light, dan back light. Komposisi pencahayaan tersebut adalah dasar untuk menguasai tata cahaya lanjutan. Key light adalah cahaya utama atau cahaya yang datang dari arah yang paling terang/dominan. Fill light adalah cahaya pengisi dari key light untuk menyamarkan shadow yang diciptakan dari cahaya dominan. Sedangkan back light adalah cahaya pengisi antara key light dan fill light sehingga mampu menciptakan dimensi kedalaman gambar.

Tata cahaya dalam film secara umum dapat dikelompokkan menjadi empat unsur, yakni, kualitas, arah, sumber, serta warna cahaya. Keempat unsur ini sangat mempengaruhi tata cahaya dalam membentuk suasana serta mood sebuah film.

Kostum dan Make up 
Kostum adalah segala hal yang dikenakan pemain bersama seluruh asesorisnya. Asesoris kostum termasuk di antaranya, topi, perhiasan, jam tangan, kacamata, sepatu, tongkat, dan sebagainya. Dalam sebuah film busana tidak hanya sekedar sebagai penutup tubuh semata namun juga memiliki beberapa fungsi sesuai dengan konteks naratifnya.

Penggunaan kostum dan make up adalah menjadi unsur pencipta realitas visual, sehingga apa pun visual yang kita ambil muncul keseriuasan identitas sebenarnya.

Akting dan pergerakan pemain
Kemunculan seorang pemain atau yang biasa kita sebut aktor dan aktris dalam sebuah pengambilan gambar juga harus betul-betul nampak sebenarnya, tidak terlihat main-main, perankan sesuai dengan imajinasi skenario yang ada.

Bagaimana dengan sinematografi?
Sinematografi dalam istilah wikipedia adalah : Sinematografi (dari bahasa Yunani: kinema - κίνημα "gerakan" dan graphein - γράφειν "merekam") adalah ilmu terapan yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan sekaligus menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang memililki kemampuan menyampaikan ide dan cerita. Sedangkan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sinematografi/si·ne·ma·to·gra·fi/ /sinématografi/ adalah teknik perfilman; teknik pembuatan film.

Sinematografi erat kaitannya dengan tata kamera pada sebuah penggarapan film. Meskipun di awal sudah saya bahas tentang komposisi, namun pada sinematografi seluk beluk tata kamera biasanya dibahas lebih dalam untuk menunjang proses penciptaan visual sinematik. Baca juga Mari menjadi filmmakers


Editing dan Koreksi Warna
Berikutnya adalah yang kita perhatikan unsur warna. Unsur warna tentu menjadi esensi yang sangat penting karena dari warna pula dapat menciptakan kedalaman gambar, meskipun biasanya pengolahan warna (grading color) itu masuk dalam teknik olah editing namun pada penggarapannya warna bisa diciptakan pada saat take (mengambil gambar) di lokasi.

Tata suara
Inilah hal terakhir yang paling banyak diabaikan, padahal unsur audio menjadi penunjang utama dari keseluruhan viual yang kita ciptakan. Mengapa banyak visual bagus namun audio jelek? Pertanyaan tersebut banyak teruturakan pada setiap ruang kelas, workshop dan kursus. Saya jelaskan begini, kita ini sangat pelit bila berurusan dengan audio, sebagai contoh banyak di antara tema-teman filmmakers yang enggan untuk belajar dan mendalami tentang tata suara produksi film. Faktor lainnya adalah minimnya harga dan sewa alat yang terjangkau untuk tata suara pada saat kita produksi, satu perangkat audio kadang-kadang harganya menyamai harga kamera yang kita pakai.

Nah.. sejak kemunculan era digital semua jadi lebih mudah dan murah, tinggal bagaimana kita betul-betul memperhatikan tata suara dalam sebuah produksi film yang kita garap.

Unsur sinematik kini banyak digunakan dalam teknik pengambilan gambar wedding yang kita kenal dengan istilah sinematic wedding 

oleh Anton Mahapatih [Praktisi & Pendidik Broadcast]

Kamu tertarik dengan dunia BROADCAST TV, FILMMAKING, CONTENT CREATORS, MULTIMEDIA, dari kami?
Klik Subscribe untuk update !