meta keyword --->

Sunday 29 November 2015

TIPS - Menegnali Gaya Wedding Video


Ada banyak jenis cara menuturkan sebuah cerita pernikahan. Beberpa sudah berkembang dan banyak jenis gaya dalam menuturkan sebuah cerita pernikahan ke dalam video, dan yang akan penulis jelaskan sekali lagi ini bukan gaya yang sudah paten. Ini hanya sebuah jenis yang hari ini telah berkembang sangat pesat. Percayalah seorang beginner akan banyak belajar dari beberapa refensi yang ia baca, lalu kemudian akan mengembangkannya sendiri dengan kreatifitas dan penyesuaian biaya yang akan ditarifkan. Gaya-gaya atau styles itu antara lain:

1. Documentary: documentary-style Gaya ini langsung mengarah ke kejadian kegiatan wedding, dengan tipikal langsung menunjukan rekaman dari aksi nyata dengan cara mengurutkan cerita dari satu aksi ke aksi berikutnya. Pada momen-momen tertentu seperti seremonial upacara dan seremonial ijab qobul (sumpah janji) tidak mungkin untuk dipotong atau diedit. Beberapa bahkan dalam mengemas gaya wedding dokumenter ini ada bebrapa bagian momen yang tidak diberi suguhan audio. Musik menjadi bagian pertunjukan yang nyata sebagai penunjang jurnalistik (nilai sejarah).

2. Cinematic: A cinematic-style Gaya ini lebih kuat dramitasisinya karena untuk membangun mood. Dramitisasi yang dibangun bisa menggunakan syut yang diambil, melalui editing, dengan pemberian efek-efek dan grafis-grafis penunjang lainnya. Penggunaan musik yang slow, sekuen romantis, potongan cepat, gaya vintage lengkap dengan efek-efeknya biasanya menjadi ciri khas gaya tersebut. Tema menjadi daya tarik dalam gaya ini karena bisa menjadi niali keuntungan bagi kamu sebagai eksekutor, namun perlu diingat dalam penggarapan harus lebih hati-hati.

3. Storytelling: Hampir serupa dengan documenter style menggunakan pendekatan yang cukup sederhana namun akan menggabungkan wawancara dan dialog (tidak harus direkam pada hari pernikahan itu sendiri) untuk membangun cerita itu sendiri.

4. Highlights: highlights video ini berdurasi sangat pendek dengan konten yang padat diambil dari momen-momen yang sudah disyut untuk kemudian diedit mengikuti ritme musik, dengan kata lain gaya ini hanya menyajikan highlight (cuplikan-cuplikan) dari beberapa peristiwa pernikahan yang dikemas berdasarkan keingingan pemesan.

5. Shoot only: Gaya ini klien adalah yang menentukan arah gerak kamera sesuai selera klien. Misalnya mereka ingin mengambil gambar wide angle, close up, pans, dan lain sebagaianya. Footage-footage tersebut yang menentuakn seluruhnya adalah klien pada saat dilapangan. Namun demikian jangan pula dibiarkan kilen kita untuk sesuka dia menyuruh ambil gambar ini itu, karena akan mengakibatkan mungkin beberapa momen penting yang hilang.

Kelima gaya yang penulis jelaskan hanya bagian kecil yang ada, namun Anda bisa memulai semua itu dengan kreatifitas yang tinggi dan mulailah BELAJAR dan BERLATIH.

oleh Mahapatih Anton
disarikan dari buku VIDEOGRAFI FOR WEDDING

Thursday 26 November 2015

Bidang Pekerjaan Broadcast Televisi

Istilah atau sebutan untuk broadcast televisi bukan sesuatu yang baru, sejak lama istilah tersebut sudah dikenal. Sebutan tersebut biasanya dipakai oleh mereka yang bekerja di bagian produksi program televisi, namun memegang bagian-bagian tersendiri sesuai dengan keahliannya. Pekerjaan menjadi seorang broadcaster (sebutan untuk mereka yang bekerja di bidang broadcasting) sangat mengasyikkan bahkan banyak tantangan yang setiap hari mereka temui. Lalu apa saja yang ada dalam bagian broadcast televisi, nah berikut adalah mereka-mereka yang berkecimpung di bidang tersebut :

Director (sutradara televisi)
Director atau sutradara bertugas memvisualkan bahasa naskah kedalam bahasa visual. Pencapaian bahasa visual itu bukan pada saat produksi saja, tetapi ia juga harus mampu memvisualkan hingga pascaproduksi / editing (post production).

Art Director
Adalah sebutan bagi Pengarah Seni Artistik dari sebuah produksi. Atau istilah lainnya adalah Kepala Divisi Artistik, bertanggung jawab atas penataan artistik serta segala hal yang berkaitan dengan apa yang akan tampil di depan layar. Ia akan bertanggung jawab terhadap keseluruhan art yang mendukung seperti property, aksesoris, kostum, make up dan wardrobe.

Videografer (Penata Kamera) – Camera Person 
Cameraman adalah orang yang bertugas mengambil seluruh kebutuhan gambar berdasarkan naskah (blue print) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa visual. Dalam karya visual fiksi dan non fiksi seorang cameraman bekerja berdasarkan perintah dari sutradara. Sedangkan dalam pembuatan berita ia bekerja selayaknya seorang jurnalis, yakni mengambil gambar berdasarkan kebutuhan naskah berita yang ia tulis.

Script Writer (Penulis Naskah) 
Penulis Naskah adalah broadcaster yang bertugas menulis naskah untuk kebutuhan suatu program televisi.

Editor 
Editor adalah orang yang bertanggung jawab pada saat paskaproduksi dengan melakukan editing atau proses penyuntingan gambar, hingga suatu program layak untuk ditayangkan atau disiarkan. Di Indonesia seorang editor dituntut untuk mampu membuat credit title, sub title dan beberapa efek grafis serta transisi video/gambar. Dalam pengertian lain seorang editor diibaratkan adalah sutradara kedua karena dianggap mampu memberikan sentuhan kreatif terakhir.

Bidang-bidang pekerjaan tersebut menjadi kebutuhan yang mutlak dalam dunia broadcast televisi. Mari kita coba hitung berapa banyak program televisi yang tayang hari ini setiap harinya. Katakan dalam satu hari televisi menayangkan program televisi seperti feature (program ringan) seperti jalan-jalan, kuliner, biografi orang ternama, dan lain-lain. Dalam produksi program tv tersbeut minimal kru yang diperlukan terdapat : Director (merangkap Produser), Camera person, Scriptwriter (merangkap reporter), art director, penata audio, dan editor. Bila dalam satu produksi tersebut terdapat 6 orang, jika stasiun televisi memiliki 6 program feature terdapat 36 orang yang masuk menjadi kru tersebut. Bagaimana jika ada 10 stasiun televisi maka memerlukan sekitar 360 orang yang cakap di bidang tersebut.


Pada kenyataannya satsiun televisi kita ini bukan hanya 10 tetapi lebih dari itu. Saya tidak perlu sebutkan tetapi data yang masuk dalam Asosiasi TV lokal saja hampir 500-an lebih, berapa banyak program yang mereka produksi tentu memerlukan orang-orang yang ahli dalam bidang tersebut. Maka sejak saat ini ayo gali potensi diri lebih maksimal dengan AYO KURSUSU KREATIF.

Wednesday 25 November 2015

TIPS - Memilih Monitor Untuk Video Editing

Pekerjaan menjadi seorang video atau film editor adalah pekerjaan yang sangat mengasikkan, selain menemukan banyak tantangan, editor sering disebut sebagai the second director [sutradara kedua] karena yang menentukan akhir dari sebuah kesamasan film dan program tv yang kita garap. Untuk menunjang pekerjaan tersebut harus memiliki prasyarat yang wajib dipenuhi, jika di tulisan berikutnya sudah saya jelaskan bagaimana memilih komputer editing maka pada kesempatan ini saya akan ulas secara spesifik memilih monitor editing yang baik. Istilah-istilah editing :

Real time : sistem pemrosesan data yang tidak boleh ditunda karena waktu sangat terbatas, karena jika terjadi penundaan pengolahan data akan mengakibatkan sesuatu yang fatal.
Kalibrasi : adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. 

Nah, jika Anda ingin membeli monitor baru ataupun meng-upgrade monitor lama dengan yang baru, maka berikut ini adalah tips dalam memilih dan membeli monitor komputer yang baik.

Harga monitor
Harga selalu menjadi pertimbangan menjadi pertama dalam membeli apapun, dan itu bisa dimaklumi. Harga monitor tergantung pada tipe/merk, ukuran dan fitur layar. Misalnya makin besar ukuran, fitur lebih lengkap, atau tipe LED yang lebih canggih dari LCD maka harganya juga lebih mahal. Jadi siapkan budget ekstra jika ingin mendapatkan monitor dengan spek lebih berkualitas.

Ukuran monitor
Meskipun ukuran monitor LCD dan LED berada pada rentang 15 inch – 32 inch, dan panel diukur secara diagonal. Ukuran minimum bagi editing adalah 21” dengan monitor twins (satu monitor untuk preview satu lainnya untuk timeline kerja), saran ini mutlak jika ingin menggeluti video editing yang baik dan menjaga kesehatan kita.

Resolusi monitor
Resolusi adalah ukuran piksel atau titik pada layar. Yang diperlukan media digital hari ini adalah FULL HDTV (Fulll High Definition Television) dengan resolusi 1920 x 1080. Resolusi tersebut hanya ditemui pada monitor berlayar besar minimal 21 inch.

Rasio kontras (contrast ratio) dan Aspect Ratio
Pengertian rasio kontras atau contrast ratio adalah perbedaan ukuran antara warna putih paling terang yang bisa dihasilkan monitor dengan warna hitam yang paling gelap. Rasio kontras yang sering ditemukan pada monitor LCD adalah 700:1. Kontras rasio yang lebih tinggi seperti 2000:1 sangat lebih baik untuk film atau pekerjaan yang membutuhkan penggunaan warna-warna yang sangat gelap, misalnya video editing.

Aspect Ratio (A/R) adalah perbandingan ukuran lebar dan tinggi. Beberapa format video menggunakan (A/R) berbeda-beda, untuk video adalah 4:3 dan untuk film bioskop 16:9. Aspek rasio yang berkembang di pasaran dan cukup dikenali adalah 4:3 dan 16:9. Karena semua telah merujuk kepada teknologi FULL HDTV maka yang tepat dalam memilih aspek rasio adalah 16:9 [wide screen]. Tidak hanya nyaman tetapi ini semata-mata agar semua yang kita kerjakan benar-benar real time.

Waktu respons (response time)
Waktu respons pada monitor LCD adalah pengukuran (dalam satuan milidetik / milliseconds) tentang seberapa cepat masing-masing piksel mampu merespon perubahan warna. Umumnya monitor dengan response time yang lebih lambat dari 16 ms dianggap jelek, karena akan terjadi blur manakala objek yang bergerak cepat melintas di layar, seperti pada film action. Monitor komputer keluaran baru umumnya memiliki response time minimal 8 ms, bahkan ada yang sampai 2 ms. Minimal waktu respon untuk monitor editing itu 5 ms.

Tingkat kecerahan
Monitor LCD dan (apalagi) monitor LED sekarang ini punya tingkat kecerahan yang sangat baik. Tingkat kecerahan dengan 250 nits adalah yang paling umum dan direkomendasikan untuk sebagian besar penggunaan. Bahakan beberapa vendor sudah mengeluarkan lebih dari itu.

Pilih koneksi DVI
Ada dua jenis koneksi yaitu D-Sub dan DVI.

Monitor CRT lama memiliki koneksi D-Sub basic yang menggunakan sinyal analog untuk keperluan transmit dari system computer. Monitor LCD ada juga yang memiliki koneksi D-Sub. Namun, monitor LCD baru menawarkan koneksi DVI (digital video interface) yang menggunakan sinyal digital untuk transmit dari PC ke monitor. Koneksi DVI lebih aman dari gangguan.

Monitor komputer yang bagus untuk keperluan editing dan grafis, disarankan menggunakan koneksi DVI, agar mendapatkan kualitas gambar yang lebih baik tanpa gangguan ataupun blur.

Meskipun ada beberapa monitor telah memilki fitur koneksi HDMI High-Definition Multimedia Interface adalah salah satu antarmuka (interface) peralatan audio/video digital tanpa kompresi yang didukung oleh industri. Hal ini memungkin keceptan dan ketepatan warna pada saat mengedit atau yang kita sebut real time.

Pertimbangan sudut pandang (viewing angle)
Monitor LCD punya keterbatasan dalam hal sudut pandang. Secara sederhana pengertian sudut pandang (viewing angel) disini adalah sudut yang memungkinkan Anda masih bisa melihat gambar sebelum gambar akhirnya menghilang atau menjadi gelap.

Jika monitor LCD Anda memiliki sudut pandang rendah (antara 120° – 130°) maka jika dilihat dari samping gambar di layar akan tidak jelas atau tidak terlihat.

Viewing angel dinyatakan dalam derajat horizontal dan vertical. Jika monitor Anda memiliki sudut pandang 160/130 berarti sudut pandang horizontal = 160°, dan sudut pandang vertical = 130°. Umumnya sudut pandang vertical tidak sepenting sudut pandang horizontal.

Untuk monitor LCD yang bagus, sudut pandang horizontal yang direkomendasikan adalah 160° atau lebih.

Selamat mencoba tips dan trik dari kami. Semoga bermanfaat 

Saturday 14 November 2015

AYO KURSUS KREATIF

Ekonomi kreatif dan gelombang MEA adalah menjadi pijakan utama untuk mengubah tatanan suatu konsep berfikir yang baik dan cermat dalam meletakkan dasar pondasi perubahan zaman. Seorang Alvin Toffler, penulis dan mantan editor majalah Fortune, pernah meramalkan tiga gelombang dalam peradaban manusia. Apa saja gelombang tersebut?

Gelombang pertama adalah era pertanian, disusul era industri, dan kemudian era informasi. Namun ternyata prediksi tidak berakhir di sini. Gelombang selanjutnya diramalkan menuju pada era kreatif.

Era kreatif ditandai dengan berkembangnya industri kreatif yang menggunakan ide dan keterampilan individu sebagai modal utama. Jadi, industri kreatif tak lagi sepenuhnya mengandalkan modal besar dan mesin produksi. Menurut John Howkins, dalam bukunya The Creative Economy, orang-orang yang memiliki ide akan lebih kuat dibandingkan orang-orang yang bekerja dengan mesin produksi, atau bahkan pemilik mesin itu sendiri. Menurut buku Pengembangan Industri Kreatif Indonesia 2025, definisi industri kreatif sering kali merujuk pada UK Department for Culture, Media, and Sport (DCMS) Task Force 1998, lembaga yang mengelola industri kreatif di Inggris.

Industri kreatif di Indonesia kemudian didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Dari definisi tersebut, pemerintah kemudian membagi industri kreatif ke dalam 14 subsektor, yakni:
1. Periklanan: jasa periklanan, termasuk produksi material iklan, kampanye relasi publik, dll.
2. Arsitektur: berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya konstruksi, dll.
3. Pasar barang seni: perdagangan barang-barang asli, unik, dan langka lewat galeri, lelang, dll.
4. Kerajinan: berkaitan dengan kreasi produk dari tenaga pengrajin yang tidak diproduksi massal.
5. Desain: terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, dll.
6. Fashion: terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan aksesori mode lainnya.
7. Video, film, dan fotografi: produksi video, film, dan jasa fotografi, termasuk proses distribusi.
8. Permainan interaktif: kreasi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, edukasi, dll.
9. Musik: kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi, dan distribusi rekaman suara.
10. Seni pertunjukan: konten produksi pertunjukan, misal opera, musik teater, drama, tarian, dll.
11. Penerbitan dan percetakan: penulisan konten dan penerbitan buku, majalah, koran, jurnal, dll.
12. Layanan komputer dan piranti lunak: layanan komputer, olah data, piranti lunak, dll.
13. Televisi dan radio: kreasi konten acara, transmisi konten, station relay, dll. 
14. Riset dan pengembangan: penemuan dan penerapan ilmu dan teknologi.

Pembagian dan pendefinisian di atas menjadi sangat jelas tentang siapa saja yang paling banyak berperan dalam Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) tentu adalah mereka yang berkecimpung dalam dunia audio visual. Dari 14 subsektor 7 di antaranya berhubungan langsung dengan penciptaan Seni Audio dan Visual.

Mempersiapakan diri menyambut wajah baru peradaban dunia baru hari ini adalah mempersiapkan diri secara matang dengan mengusasi keterampilan (soft skill) secara maksimal. Sebuah era di mana era munculnya para kreator (pekerja kreatif) yakni ditandai dengan berkembangnya industri kreatif yang menggunakan ide dan keterampilan individu sebagai modal utama. Kemampuan indvidu kemudian berkolaboratif menjadi karya kolektif (team work) semisal dalam penggarapan program acara televisi dan film paling tidak ada 6 unsur kreator yang bekerja antara lain:
1. Kreator sastra yang bertutur lewat bahasa.
2. Kreator teater yang bercerita lewat gerak tubuh (geasture) dan mimik.
3. Kreator seni rupa yang bertutur lewat lukisan dan tulisan-tulisan atau grafis.
4. Kreator seni suara yang bertutur lewat nyayian.
5. Kreator seni musik yang bertutur lewat alunan-alunan nyiur gitar, seruling, drum dan yang lainnya.
6. Kreator seni arsitektur yang diwujudkan lewat setting tempat yang sangat mendukung keindahan gambar.

Mereka secara individu menguasai keterampilan yang mahir sehingga menciptakan sebuah karya yang maha agung.

Pilihan lain adalah ketika Anda menjadi kreator single juga banyak peluang ekonomi, seperti misalnya Anda berminat menjadi designer grafis. Pekerjaan tersebut cukup hanya dikerjakan oleh kemampuan individu dengan hanya mengandalkan kreatifitas panca indera kita melalui penciptaan karya bisa menggunakan medium komputer atau medium manual.

Ahkirnya kami mengajak Anda sekalian untuk masuk ke rumah kreatif sebuah rumah besar yang akan menjadi gelombang besar perubahan di tahun-tahun mendatang. Mind8 Course menciptakan rumah kreatif untuk Anda yang ingin menjadi Broadcaster, Filmmakers, Designer grafphic dan Multimedia maker. AYO KURSUS KREATIF



REGISTRASI ONLINE 

Kamu tertarik dengan dunia BROADCAST TV, FILMMAKING, CONTENT CREATORS, MULTIMEDIA, dari kami?
Klik Subscribe untuk update !